Munculnya peningkatan kasus baru Covid-19 dengan klaster-klaster baru perkantoran, membuat banyak pihak menjadi khawatir. Tidak terkecuali pekerja yang terlanjur kontak erat dengan temannya yang ternyata konfirmasi Covid-19, namun kekhawatiran muncul juga pada anggota keluarganya saat isolasi mandiri di rumah diterapkan.
Dalam panduan terbaru mengenai tatalaksana coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, memuat aturan penerapan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 yang tanpa gejala maupun gejala ringan.
Tidak hanya pada pasien dengan konfirmasi positif Covid-19 saja, seseorang yang kontak erat dengan pasien konfirmasi Covid-19 tetapi dengan kondisi tanpa gejala ataupun gejala ringan diterapkan aturan karantina mandiri atau isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil pemeriksaan terhadap dirinya keluar.
Lalu bagaimana tips isolasi mandiri di rumah? Mengingat di rumah terkadang kita tidak sendirian, ada pasangan kita, anak kita, maupun orang tua kita.
Kesadaran Semua Anggota Keluarga
Tips paling pertama adalah edukasi dan membuat kesepakatan isolasi mandiri di rumah dengan anggota keluarga lainnya, termasuk asisten rumah tangga jika ada. Edukasi di sini berarti semua harus menyadari bahwa salah seorang anggota keluarga adalah konfirmasi Covid-19 atau kasus kontak erat yang masih menunggu hasil pemeriksaan keluar.
Dengan kesadaran dari semua anggota keluarga, bahwa ini penyakit yang mudah menyebar dan bahwa ini penyakit yang tidak bisa berharap gejalanya ringan-ringan saja, diharapkan selanjutnya tidak terjadi kemunculan kasus baru pada anggota keluarga yang lain.
Membuat Kesepakatan Ruangan
Selanjutnya adalah membuat kesepakatan ruangan. Simpelnya, penulis sering mengedukasi pada pasien yang akan isolasi mandiri di rumah, bahwa ruangan sebaiknya terpisah. Cara mudahnya, apabila salah seorang yang diisolasi berada di dalam kamar, maka anggota keluarga lain boleh berada di ruang keluarga. Namun apabila salah seorang yang diisolasi hendak keluar kamar, maka anggota keluarga yang lain sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar.
Untuk aktifitas yang bisa dilakukan di kamar maka dilakukan di kamar, semisal makan dan minum. Boleh di dalam kamar dapat ditambahi post charger dan handphone maupun akses informasi dan hiburan lainnya agar di dalam kamar tidak bosan. Apabila hendak keluar kamar, maka berkoordinasi terlebih dahulu dengan mengetuk pintu, membuat missed call, ataupun metode lainnya.
ke halaman selanjutnya
KOMENTAR ANDA